Metode qiroati dan tilawati adalah dua pendekatan yang berbeda dalam pembelajaran membaca Al-Qur'an. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
Metode Qiroati:
- Fokus Utama: Metode qiroati menempatkan fokus utama pada penguasaan tajwid dan pelafalan yang tepat dari huruf-huruf Al-Qur'an.
- Pendekatan Tajwid: Dalam metode ini, murid diajarkan untuk memahami dan menerapkan aturan tajwid dengan benar. Hal ini termasuk penekanan pada panjang-pendeknya huruf, hukum-hukum nun mati dan tanwin, mad, qalqalah, dan lain-lain.
- Kemahiran Membaca: Tujuan dari metode qiroati adalah agar murid dapat membaca Al-Qur'an dengan benar sesuai dengan aturan tajwid, bahkan jika mereka tidak memahami makna kata-kata atau ayat-ayat yang dibaca.
Metode Tilawati:
- Fokus Utama: Metode tilawati lebih menekankan pada pemahaman dan penghayatan makna dari ayat-ayat Al-Qur'an.
- Pendekatan Makna: Dalam metode ini, murid diajarkan untuk memahami makna dan pesan yang terkandung dalam setiap ayat Al-Qur'an yang mereka baca.
- Kemahiran Menyampaikan Makna: Tujuan dari metode tilawati adalah agar murid tidak hanya bisa membaca Al-Qur'an, tetapi juga memahami dan merasakan makna serta pesan yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut.
Perbedaan utama antara metode qiroati dan tilawati terletak pada fokus pembelajarannya. Metode qiroati lebih menekankan pada keterampilan teknis membaca Al-Qur'an dengan benar sesuai aturan tajwid, sementara metode tilawati lebih menekankan pada pemahaman dan penghayatan makna Al-Qur'an. Namun, keduanya tetap memiliki nilai penting dalam pembelajaran Al-Qur'an, dan dapat dilakukan secara bersamaan atau bertahap tergantung pada tujuan pembelajaran dan kebutuhan individu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT