Model GPT (Generative Pre-trained Transformer) pertama kali diperkenalkan oleh OpenAI pada tahun 2019 dengan rilis GPT-1. GPT-1 adalah model pertama dalam serangkaian perkembangan model GPT yang semakin canggih, seperti GPT-2 dan GPT-3. Ini adalah salah satu dari banyak langkah besar dalam perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan pemrosesan bahasa alami (NLP).
GPT-1 dan model-model GPT selanjutnya adalah model berbasis transformer yang telah dilatih pada data tekstual yang besar-besaran dari internet. Mereka menggunakan teknik pembelajaran mesin yang dikenal sebagai "pre-training" di mana model tersebut mempelajari pola-pola bahasa dari teks yang luas sebelum kemudian dapat digunakan untuk tugas-tugas tertentu seperti menjawab pertanyaan, menghasilkan teks, atau berinteraksi dalam percakapan.
Saat model-model GPT semakin besar, seperti GPT-3, mereka mampu menghasilkan teks yang semakin lebih canggih dan realistis. Hal ini memungkinkan mereka digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk assisten virtual, chatbot, penulis otomatis, dan banyak lagi.
GPT-3, yang menjadi titik referensi terakhir saat pengetahuan saya terakhir diperbarui pada September 2021, adalah salah satu model yang paling terkenal dalam keluarga GPT. Ini memiliki 175 miliar parameter dan telah digunakan dalam berbagai aplikasi AI di seluruh dunia. Model ini dapat menghasilkan teks yang cukup meyakinkan dan memahami banyak pertanyaan dan perintah yang diberikan padanya.
pengguna pertama kali yang berinteraksi dengan model GPT-3 atau GPT-3 berbasis aplikasi chat di Indonesia. Informasi ini seringkali tidak dilacak atau dilaporkan secara terbuka oleh penyedia aplikasi atau platform yang menggunakan teknologi ini.
Model GPT-3, seperti yang dikembangkan oleh OpenAI, telah menjadi populer di seluruh dunia dan telah diintegrasikan ke dalam berbagai aplikasi dan layanan. Pada umumnya, penggunaan model ini pertama kali muncul di negara-negara yang memiliki akses ke teknologi AI terkemuka, dan penggunaannya di Indonesia, seperti di banyak negara lain, berkembang seiring berjalannya waktu.
Penggunaan model GPT-3 atau teknologi serupa di Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai aplikasi, termasuk chatbot, assisten virtual, penulis otomatis, analisis teks, dan banyak lagi. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan dalam pengembangan AI telah memungkinkan berbagai aplikasi yang lebih canggih dan bermanfaat dalam konteks lokal, termasuk penggunaan bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT