Sebelum ada listrik, setrika berbahan bakar arang digunakan untuk merapikan pakaian. Setrika pertama dikenal di Yunani pada tahun 400 SM untuk membuat lipatan-lipatan vertikal pada pakaian kebesaran yang akan digunakan untuk upacara.
Setrika arang terbuat dari besi, yang berfungsi sebagai konduktor panas atau kondensor. Sedangkan gagangnya terbuat dari kayu isolasi atau tahan panas, dan gagang setrika tidak panas atau panas.
Seperti namanya, setrika arang menggunakan arang sebagai bahan bakar untuk memanaskan bagian bawahnya. Panas ini menghaluskan kembali pakaian yang kusut. Arang yang digunakan biasanya dari kayu dengan tekstur padat yang tidak mudah berubah menjadi abu saat dibakar.
Proses pembuatan arang memakan waktu lama. Arang berkualitas tinggi menghasilkan aliran panas yang stabil dan tidak cepat habis. Sebelum digunakan untuk menyetrika, arang dibakar pada bagian luar setrika hingga menyala, baru kemudian dipindahkan ke dalam setrika.
Agar panas yang dihasikan tetap stabil, sesekali arang yang ada di dalam setrika perlu dikipasi. Untuk menjaga panas yang dihasilkan tidak berlebihan, setrika digosokkan pada daun pisang yang masih segar. Fungsinya adalah memindahkan panas ke lembaran daun pisag sehingga setrika tidak merusak pakaian.
Setrika arang jarang digunakan akhir-akhir ini. Hal ini karena proses pemanasan dari arang sangat tidak praktis. Selain itu, jumlah panas yang dihasilkan tidak dapat disesuaikan dengan jenis pakaian yang digosok. Abu biasanya dihasilkan dari sisa pembakaran arang yang digunakan. Abu ini dapat menodai pakaian yang telah digosok. Selain itu, arang untuk bahan bakar semakin sulit didapatkan.
Setrika arang jarang ditemukan di toko perbaikan rumah akhir-akhir ini. Perangkat ini lebih banyak digunakan sebagai hiasan atau pajangan. Jika ingin mengoleksi, datanglah ke pasar loak atau pasar barang antik. Setrika arang saat ini jauh lebih mahal daripada dulu karena dianggap barang antik. Banyak orang mengoleksinya dan menjadikannya sebagai oleh-oleh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT