Apa itu kurikulum Deep Learning?

metode pembelajaran yang membangun pemikiran kritis.
Estimated read time: 2 min
Harap tunggu0 detik...
Gulir ke bawah dan klik Buka Tautan untuk tujuan
Selamat! Tautan Dihasilkan


Belakangan ini ramai wacana perubahan kurikulum baru di Indonesia usai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mukti membahas terkait kurikulum deep learning atau pembelajaran mendalam. Dalam unggahan yang beredar di media sosial itu, Abdul Mukti kedapatan membocorkan tentang kurikulum deep learning seraya menilai materi belajar bagi siswa di Indonesia saat ini masih cenderung banyak.

Mendikdasmen RI tersebut menyoroti kurikulum materi belajar di Indonesia dapat dikurangi namun tetap mendalam, seperti kurikulum deep learning yang diterapkan di Australia. Lantas, apa itu kurikulum Deep Learning?

Kurikulum deep learning dapat membantu siswa memahami materi secara lebih baik melalui metode pembelajaran yang membangun pemikiran kritis. Di samping itu, elemen yang dirancang dalam kurikulum deep learning bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang tidak hanya mengedepankan pengetahuan namun juga pengalaman bermakna bagi siswa. Seperti  pembelajaran mindful, meaningful, dan joyful.

Sebenarnya model pembelajaran dari kurikulum deep learning sudah ada sejak 1995. Dikutip dari Teacher Magazine, berikut ini tiga elemen dalam kurikulum deep learning yang menjadi metode pembelajaran.

1. Mindful Learning

Para guru dapat menghargai keunikan dan keterlibatan siswa yang bertujuan untuk memberikan ruang bagi siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar. Mindful learning akan lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan potensi setiap siswa selama proses belajar berlangsung. Melalui pendekatan ini, siswa diharapkan dapat terlibat langsung melalui diskusi, eksperimen, dan eksplorasi terhadap materi yang diajarkan oleh sang guru.

2. Meaningful Learning

Siswa diajak untuk memahami alasan di balik setiap pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya. Pendekatan ini memposisikan guru sebagai fasilitator yang membantu siswa mengaitkan pelajaran dengan penerapan di dunia nyata. Contohnya, guru dapat menjelaskan tentang konsep-konsep tertentu. Melalui pemahaman ini, siswa diharapkan lebih termotivasi dan antusias dalam belajar.

3. Joyful Learning

Subscribe Youtube

Menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi para siswa, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Joyful Learning akan membuat siswa tidak hanya merasa senang, namun juga benar-benar memahami materi yang dipelajari. Contoh dalam pelajaran sejarah, guru bisa mengadakan simulasi atau diskusi yang membuat siswa lebih aktif terlibat. Melalui cara ini, siswa tidak hanya belajar sejarah sebagai hafalan, namun juga bisa memahami konteks historis secara lebih mendalam.


(sumber web https://www.hulondalo.id/)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Posting Komentar

Kanal Media Sosial
Ikuti Kegiatan di Kanal Youtube Ngopireng
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Harap sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kami telah mendeteksi bahwa Anda menggunakan plugin pemblokiran iklan di browser Anda.
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini, kami meminta Anda untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih di plugin pemblokiran iklan Anda.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.