Tradisi Desa Bersih desa merupakan tradisi turun temurun dalam kebudayaan masyarakat . Di jawa khususnya, ritual bersih desa telah dilakukan berabad-abad lamanya. Ritual bersih desa di jawa merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam.
Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga sebuah desa atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat desa, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun dan juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang.
Ritual Bersih Desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam setahun setelah musim panen tiba dan tradisi ini telah dilakukan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang.
Hari pelaksanaanya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkan ada hari-hari tertentu di dalam kalender Jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan Ritual Bersih Desa.
"Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada danyang desa. Sesaji berasal dari warga untuk menyumbangkan makanan. Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu. Maka sesaji diberikan kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa," Ungkapnya.
Tradisi Bersih Desa sebagai upacara adat
memiliki makna spiritual di baliknya. Bersih Desa bertujuan untuk mengungkapkan
syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Selanjutnya, upacara bersih
desa bertujuan untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga desa
dari hal-hal negatif dalam kehidupan sehari-hari.
Manusia dan alam merupakan satu kesatuan. Hubungan dua elemen itu, seakan tak bisa lepas satu sama lain. Hubungan simbiosis keduanya pun menjadi keniscayaan. Namun, dalam perkembangan manusia modern, alam seakan menjadi objek untuk meneguhkan dan meneruskan kehidupan manusia.
Alam yang rusak, sampah dimana-mana, berimplikasi kepada banyaknya bencana alam yang memakan banyak korban jiwa. Disinilah diperlukan kesadaran ekologis manusia untuk paham dengan alam. Manusia yang secara sadar peduli dengan alam. Yang menarik adalah, masyarakat kita, dahulu begitu menghargai alam.
Hal ini terbukti dengan adanya
ritual bersih desa, sebagai bentuk atau wujud penghormatan manusia terhadap
alam.
Ritual Bersih Desa diawali dengan upacara adat yang dilaksanakan di Punden Desa sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan YME atas kesejahteraan dan kesehatan yang diberikan kepada warga desa, upacara adat ini berupa selamatan (genduri) bersama Pemerintah Desa dengan Warga, dilanjutkan dengan pegelaran kesenian, biasanya adalah Gambyong (Uyon-uyon) sebagai lambang kemakmuran agar terus bersemayam di desa tersebut.
Nah,
itulah kemudian ritual bersih desa menjadi sebuah upaya pelestarian alam.
Dengan modal sosial dan budaya yang telah turun temurun, menjadikan ritual
bersih desa sangat penting untuk membentuk paradigma Hamemayu Hayuning Buwana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT