Kabar duka di semua Tanah Air di setiap sudut yang tersemat gerakan literasi berbentuk rumah baca, komunitas dan pegiat literasi. Nirwan Ahmad Arsuka dari Kampung Ulo sulawesi telah tiada.
Suara burung-burung berkicau di pepohonan hutan kecil yang berada tak jauh dari Kampung Ulo, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Namun, ketenangan pagi itu seketika tergantikan oleh duka mendalam atas berita yang datang dari Ibu Kota. Seorang tokoh literasi dan pendiri Pustaka Bergerak Indonesia, Nirwan Ahmad Arsuka, meninggal dunia di RS Cipto Mangungkusumo, Jakarta pada Senin, 7 Agustus 2023.
"Pantas saja. Angin sejuk pagi ini rasanya pengap. Kabar duka itu datang dari Ibu Kota. Membawa #dukaDuniaLiterasi,"
tulis akun resmi Instagram Pustaka Bergerak Indonesia pada Senin.
Banyak tokoh berbela sungkawa atas meninggalnya aktivis literasi tersebut.
Di Twitter dan Facebook, Saiful Mujani, Eka Kurniawan, Goenawan Mohamad, Saeful Mujani, Gol A Gong, Ananda Sukarlan, hingga Fajdroel Rachman juga menyampaikan duka cita atas kabar duka ini.
"Selamat jalan sahabat Nirwan Ahmad Arsuka terlalu mendadak dan cepat kepergianmu. Damai abadi bersamamu,"
kata peneliti dan guru besar Saiful Mujani melalui akunnya di Facebook.
Goenawan Mohamad, seorang budayawan, mengenang Nirwan sebagai sosok yang meninggalkan kenangan baik dan kerja yang mulia.
"Nirwan Arsuka wafat dalam usia 57 tahun. Penulis esei tentang ilmu dan kebudayaan, pelopor Pustaka Bergerak - usaha membawa buku-buku bacaan untuk anak-anak di pedalaman,"
kicau Goenawan Mohamad di akun Twitter-nya.
Nirwan mendirikan Pustaka Bergerak pada 2014 silam. Selain itu, Nirwan juga dikenal sebagai penulis. Pandangan dan komentarnya terhadap fenomena literasi serta budaya telah tersebar di media massa.
Pustaka Bergerak Indonesia adalah gerakan luar biasa yang dirintis oleh Nirwan sejak 2014. Tujuannya adalah menyebarkan literasi hingga ke pelosok-pelosok daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi. Gerakan ini berjalan dengan dukungan sukarela dari warga setempat.
Pustaka Bergerak Indonesia bukan sekadar sebuah kegiatan, tetapi suatu semangat untuk memberikan kesempatan membaca bagi setiap anak yang berada di pedalaman.
Nirwan adalah seorang penulis yang pandangannya dan komentarnya mengenai fenomena literasi dan budaya telah menyebar luas melalui media massa dan buku.
Perjalanan literasi di Indonesia kini harus kehilangan salah satu sosok pionirnya. Pustaka Bergerak Indonesia mungkin akan terus berlanjut, tetapi kehadiran Nirwan yang enerjik dan inspiratif akan selalu dikenang oleh setiap langkah pergerakan ini. Tidak hanya membawa kebahagiaan dalam membaca bagi anak-anak di pelosok negeri, tetapi juga meninggalkan jejak-jejak inspiratif melalui karya-karya Nirwan Ahmad Arsuka yang akan selalu terkenang dan diapresiasi oleh banyak semua orang terutama dalam komunitas Pustaka Bergerak Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT