Sebuah pesan beredar di media sosial seperti WhatsApp.
Penting buat kita semua
INFO PENTING BAGI PENGEMUDI MOBIL.
Penjelasan kenapa mesin mobil sering mati di atas perlintasan sebidang rel KA?
Orang awam mengira hal ini disebabkan karena perlintasan tsb angker/kurang sajen dan kemenyan/ada demit dll
Berikut isi pesan yang beredar:
Inilah Penjelasan PT KAI, Mengapa Mesin Mobil dan Motor Sering Mati Di Atas Rel
(Penting ! untuk yg belum pernah baca)
Hati-hati bila menerobos palang pintu kereta Api
Penjelasan kenapa mesin mobil sering mati di atas perlintasan sebidang rel KA
Penjelasan teknis :
Di lokomotif ada boggie (roda kereta) dimana komponen utamanya adalah dinamo, di dlm dinamo ada unsur magnet yang cukup besar, jika lokomotif seri CC berarti ada 3 rangkaian boggie (6 buah dinamo besar). Hal ini berdampak pada rel yang terbuat dari baja dapat menghantarkan medan magnet sejauh 1 Km dari lokomotif.
Saat kendaraan bermotor melintasi rel KA, biasanya menggunakan kecepatan rendah, apabila pengendara tidak memindahkan gigi mesin yang lebih rendah maka putaran mesin dinamo kendaraan bermotor dan koil yang ada dapat seketika mati akibat faktor medan magnet boggie KA yang dihantarkan oleh rel KA.
Oleh karena itu petugas JPL selalu menutup pintu perlintasan sebelum KA mendekati perlintasan (berjarak -/+ 3 Km). Bila ada pengemudi tetap menerobos/melintasi rel KA yang berjarak kurang dari 1 km akan mengakibatkan mesin dinamo dan koil mobil yang sudah lemah dapat mati (mesin mati).
Bila hal ini terjadi segera keluar dari mobil Anda, karena mesin mobil akan susah untuk di-starter kembali.
Maka disarankan jangan melintasi rel KA bila sudah terlihat KA walaupun masih berjarak 1 Km dari perlintasan sebidang demi keselamatan Anda. Ingat, KA tidak bisa mengerem mendadak karena roda dan rel terbuat dari baja sehingga tidak ada friksi, rata-rata KA akan berhenti sejauh 800 M setelah direm.
"Itu belum ada yang bisa buktikan. Iya kan belum ada secara ilmiah, belum bisa dibuktikan. Memang ada kumparan, ada segala macam, namun belum ada pembuktian ilmiah,"
Klarifikasi dari Kemenkominfo
Pesan seperti di atas sepertinya bukan yang baru beredar. Buktinya website resmi Kementerian Komunikasi dan Informasi telah membuat klarifikasi terhadap informasi tersebut pada 6 Maret 2019 lalu.
Diakses pada Kamis, 20 Juli 2023, klarifikasi itu mencantumkan sebuah tangkapan layar dari postingan sebuah akun media sosial pada 20 Januari 2018. Isi postingan itu persis dengan pesan yang beredar belakangan ini.
"Sebuah informasi berulang kali disebarkan oleh pengguna media sosial dari tahun ketahun sampai sekarang," demikian keterangan pembuka klarifikasi pada laman itu.
Kominfo mengungkap fakta bahwa informasi itu belum teruji secara ilmiah. Sebab mesin mobil bisa mati dimana saja.
Pada laman dicantumkan bukti pendukung. Menurut data dari Federal Railroad Association (FRA) di Amerika menunjukkan bahwa hanya ada 320 kali insiden dan hanya 6 kali yang mobil tidak bisa dinyalakan.
Diungkapkan bahwa, ada beberapa hal lumrah penyebab mobil mati di atas rel kereta api. Yaitu, adanya problem pada mesin secara mekanikal.
Adapun mesin tidak menyala lantaran pengemudinya panik saat menyalakan kendaraan. Selain itu, kendaraan terjebak di tengah-tengah rel dan tidak bisa melewati rel.
Kemenkominfo menyatakan informasi tersebut termasuk HOAKS. (*)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT