Layang-layang sudah menjadi bagian dari seni dan budaya yang melekat di Indonesia. Tidak hanya anak-anak, para penggemarnya juga banyak dari kalangan usia dewasa. Karena bagaimanapun juga bermain layang-layang tidak sekedar bermain saja. Perlu keterampilan dan kondisi wilayah serta cuaca yang mendukung. Apalagi saat ini banyak kolaborasi antara pemain layang-layang dengan para seniman terkait rupa layangan itu sendiri. Bahkan #DiIndonesiaAja sendiri ada festival yang digelar khusus untuk memperingati budaya layangan ini. Namun sebelumnya, simak dahulu sejarah layang-layang serta jenisnya berikut ini.
Sejarah Layang-layang
Ada beberapa versi sejarah yang menceritakan awal mula digunakannya lembaran bahan tipis, rangka, dan benang ini untuk permainan. Versi pertama yaitu pertama kali layang-layang digunakan adalah di Cina pada tahun 2500 atau 3000 masehi.
Namun versi ini langsung dipatahkan dengan penemuan lukisan di dalam salah satu gua bersejarah di Muna, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan oleh arkeolog nasional antara tahun 1981 hingga 1991. Lukisan pada gua tersebut mengisyaratkan orang yang bermain layang-layang yang terbuat dari daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lukisan tersebut sudah berusia setidaknya 4000 masehi.
Artinya, budaya layang-layang pertama kali dilakukan oleh nenek moyang kita di Indonesia. Lebih lanjut lagi, ternyata nenek moyang menggunakan layang-layang untuk menjalankan fungsi ritual. Salah satu pemandu Museum Layang-layang Jakarta, Asep Irawan menjelaskan bahwa zaman dahulu layangan digunakan untuk mencari keberadaan Tuhan di langit.
Itulah kenapa Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara mengadakan festival untuk melestarikan budaya layang-layang ini. Meski budaya ini berupa permainan sederhana, namun Kaghati Kolope sudah menjadi warisan budaya tak benda yang terkenal di dunia.
Seiring dengan berlalunya zaman, layang-layang yang awalnya memiliki bentuk sederhana mulai mengalami perkembangan. Selain itu, fungsinya tak lagi sama. Berawal dari ritual keagamaan, layang-layang menjadi alat bantu memancing, penelitian ilmiah, dan media energi alternatif. Untuk jenisnya sendiri, saat ini sudah ada 5 jenis layang-layang di Indonesia.
Jenis Layangan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT