Pendidikan saat ini merupakan faktor utama yang mempengaruhi karakter anak-anak kecil di kemudian hari, dan seiring berjalannya waktu, pendidikan meningkat pesat di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
Kini tempat menimba ilmu tidak lagi terbatas, bahkan di pelosok-pelosok pun sudah banyak lembaga atau tempat pendidikan yang biasa disebut sekolah.
Selain itu, banyak dari kita yang tidak mengetahuinya bahkan tidak pernah melaporkan atau menceritakan asal mula persekolahan, khususnya di Indonesia.
Sekolah pertama di indonesia?
Berikut ada 3 sekolah yang berhasil saya dapatkan dari artikel lama yang menjelaskan tentang pendidikan dan keberadaan pertama di dunia.
1. Sekolah Desa
Sekolah Desa ini berlatar belakang dengan bahasa pengantar belajar bahasa daerah. Didirikan pada tahun 1907. Lama Proses belajarnya hanya 3 tahun. Kemudian Kelanjutan sekolah desa ini baru muncul pada tahun 1915 yakni lama lama belajar dua hanya tahun.
Pada dasarnya Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak pribumi yang tinggal di desa-desa. Pendirian sekolah ini didasarkan tuntutan kepentingan pembangunan perekonomian negara secara ekstensif, Sehingga pada masa itu mereka (Belanda) terpaksa memberikan kesempatan pendidikan kepada lapisan bawah penduduk pribumi.
2. HIS (Hollandsch Inlandsch School)
Ketika itu Sekolah HIS ini menggunakan sistem dan metode seperti sekolah di Belanda pada umumnya. Yang Diselenggarakan terbatas untuk anak-anak golongan atas atau orang-orang kaya atau bisa dibilang orang-orang khusus pada masa pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia.
Sekolah ini pertama kali didirikan pada tahun 1914. Tingkat pendidikan yang diberikan kira - kira setara dengan ELS (Europesche Lagere School).
3. Taman Siswa
Taman Siswa adalah nama sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta (Taman yang berarti tempat bermain atau tempat belajar, dan Siswa berarti murid).Pada waktu pertama kali didirikan, sekolah Taman Siswa ini diberi nama "National Onderwijs Institut Taman Siswa", yang merupakan realisasi gagasan beliau bersama-sama dengan teman di paguyuban Sloso Kliwon.
Sekolah Taman Siswa ini sekarang berpusat di balai Ibu Pawiyatan (Majelis Luhur) di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, dan mempunyai 129 sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Prinsip dasar dalam sekolah/pendidikan Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi seorang guru dikenal sebagai Patrap Triloka. Konsep ini dikembangkan oleh Suwardi setelah ia mempelajari sistem pendidikan progresif yang diperkenalkan oleh Maria Montessori (Italia) dan Rabindranath Tagore (India/Benggala). Patrap Triloka memiliki unsur-unsur (dalam bahasa Jawa).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT