Seorang pemuda berbakat bernama Medan Amrullah tengah menjadi sorotan publik setelah karyanya yang memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) viral di dunia maya. Melalui teknologi ini, Medan berhasil menghidupkan kembali suasana era Kerajaan Pajajaran dalam bentuk visualisasi video yang memukau dan penuh detail historis.
Berawal dari ketertarikannya terhadap sejarah Nusantara, Medan melakukan riset mendalam mengenai ikonografi, arsitektur, dan budaya masa kerajaan Pajajaran. Ia mempelajari berbagai sumber sejarah, seperti prasasti, naskah kuno, serta catatan arkeologis untuk memahami gaya arsitektur, tata ruang, dan kehidupan sosial masyarakat pada masa itu.
Dengan data tersebut, Medan kemudian memanfaatkan teknologi AI untuk merekonstruksi citra visual yang realistis — mulai dari bangunan istana, pakaian bangsawan, hingga suasana pasar rakyat di masa lampau. Melalui teknik image generation dan AI-assisted video synthesis, hasil karyanya bukan sekadar animasi, tetapi interpretasi visual sejarah yang seolah membawa penonton menembus waktu dan menyaksikan kejayaan masa Pajajaran secara langsung.
“Tujuan saya bukan hanya menampilkan keindahan visual, tapi juga membangkitkan rasa ingin tahu generasi muda terhadap sejarah bangsa,” ujar Medan dalam salah satu unggahannya.
Karya Medan mendapat banyak pujian dari warganet dan pemerhati budaya. Banyak yang menilai bahwa AI dapat menjadi jembatan antara teknologi dan pelestarian budaya, membantu masyarakat memahami sejarah dengan cara yang lebih menarik dan relevan di era digital.
Melalui proyek ini, Medan Amrullah membuktikan bahwa kecerdasan buatan bukan hanya tentang inovasi teknologis, tetapi juga alat untuk memperkuat identitas dan kebanggaan nasional. Kreasinya menjadi inspirasi bahwa dengan semangat kreatif dan pemanfaatan teknologi modern, sejarah tidak hanya bisa dikenang, tetapi juga dihidupkan kembali dalam bentuk baru yang memukau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT