Bukan Beras, Ini Makanan Asli indonesia Sejak Zaman Kerajaan, Ternyata nasi bukanlah makanan asli Indonesia, padahal nasi masih menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia dan bisa menimbulkan banyak masalah jika harganya sedang tinggi.
Menurut peneliti sagu Indonesia Prof Nadirman Haska, ternyata sagu sudah ada jauh sebelum bangsa India membawa beras ke Indonesia berabad-abad yang lalu dan merupakan makanan asli masyarakat nusantara.
Hal ini dibuktikan dengan adanya relief atau ukiran pada Pohon Palem Kehidupan di Candi Borobudur yaitu Kelapa, Pagoda Naga, Aren dan Sagu. Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan kerajaan Budha di Indonesia
"Sagu itu makanan asli Indonesia. Itu terpahat jelas di relief Candi Borobudur. Saat kerajaan Hindu masuk, orang India bawa beras ke sini".
Secara Antropologi, masyarakat Jawa menyebut beras dengan istilah sego dan masyarakat Sunda menyebut beras dengan sebutan sangu. Sego atau sangu dalam bahasa sesungguhnya ialah sagu.
"Dari awal kita sebelum makan nasi, kita sudah makan sagu," katanya.
Fakta sejarah tersebut tidak terlepas dari kekayaan alam pohon sagu yang dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat alternatif pengganti nasi.
Indonesia memiliki 1,4 juta hektar lahan sagu yang tersebar di hutan tropis di Pulau Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Namun Papua dan Papua Barat mempunyai cadangan sebesar 1,2 juta hektar.
Sayangnya cadangan sagu hanya 5% yang dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dan makanan olahan. Faktanya, sagu bisa diolah menjadi makanan lezat seperti siomay, mpek-mpek, bakso, dan papeda.
"Dari sagu yang ada di Indonesia, 95% merupakan sagu yang tumbuh alami," tambahnya.
Jepang dinilai menjadi negara di dunia yang peduli dan getol mengkaji manfaat sagu. Situasi ini bukan tanpa alasan. Ketika tentara Jepang dikalahkan di Indonesia, ada pula yang melarikan diri ke hutan daerah Mahela di Maluku. Di sana, pasukan Jepang bertahan hidup jauh di dalam hutan selama hampir 35 tahun hanya mengandalkan sagu sebagai makanan.
"Saat ditemukan tahun 1982, dia (Tentara Jepang) sudah hidup di dalam Hutan di Halmahera selama 35 tahun".
Selain itu, Jepang paham bila sagu bakal menjadi produk pangan alternatif di tengah terbatasnya dan menurunnya stok pangan dunia seperti beras di akhir abad 21.
"Akhir abad 21, sagu menjadi salah satu alternatif sumber pangan Indonesia. Indonesia sendiri bisa menjadi pemasok sagu terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT