Sejarah Kebaya & Filosofinya

Estimated read time: 3 min
Harap tunggu0 detik...
Gulir ke bawah dan klik Buka Tautan untuk tujuan
Selamat! Tautan Dihasilkan

Foto dari google

Sejarah kebaya harus dipelajari. Setidaknya mengerti apa sebenarnya arti kebaya, salah satu pakaian tradisional negara itu.

Sejarah Kebaya – Apa Itu Kebaya?

Kebaya adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Jawa. Terutama Jogja dan Solo.  Pemakaian kebaya biasanya dilengkapi dengan gelas anggur, kain tapin pinjung dan panggung.

Baik untuk kegiatan sehari-hari maupun upacara adat, kebaya dikenakan oleh kalangan bangsawan maupun masyarakat biasa. Misalnya, seorang dayang mengenakan kebaya dengan banyak peniti, dipasangkan dengan kain sinjang atau jarik batik. Rambutnya diikat sanggul dan dia memakai berbagai perhiasan seperti anting-anting, cincin, kalung, gelang dan kipas tangan.

Sedangkan untuk pakaian sehari-hari, wanita Jawa biasanya mengenakan rompi dengan kain stagen dan jarik. Baju menutupi dada, ketiak dan punggung. Pada saat yang sama, bungkus panggung di sekitar perut, ikat bokong, dan tidak mudah rontok.

Kebaya Di Luar Jawa

Secara tradisional, kebaya tidak hanya dikenal di Jawa saja. Secara umum jenis pakaian daerah ini sudah diterima di seluruh Nusantara, bahkan di Malaysia. Asal nama ‘kebaya’ sendiri berasal dari kata ‘abaya’ yang bermakna pakaian dalam Bahasa Arab.

Diyakini, bahwa kebaya berasal dari Tiongkok ratusan tahun silam. Baru kemudian menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatra dan Sulawesi. Setelah proses penyerapan budaya yang berlangsung selama berabad-abad, kebaya kemudian diterima sebagai norma setempat.

Tadinya, di Jawa hanya wanita bangsawan yang mengenakan kebaya. Tetapi kemudian, bahkan para wanita Eropa pun turut mengenakannya sebagai pakaian resmi. Hal ini terjadi pada masa pendudukan Belanda di tanah air. Dari situ, bahan pembuatan kebaya berubah, yang awalnya hanya menggunakan tenunan mori menjadi berbahan sutra dengan sulaman warna-warni.

Subscribe Youtube

Kebaya sangat lekat dengan daerah Jawa Tengah, meskipun sebenarnya daerah lain memiliki model kebayanya masing-masing. Kebaya khas Jawa Tengah ini biasanya berbahan beludru hitam, brokat atau nilon.

Belakangan ini kebaya panjang banyak dipakai untuk upacara perkawinan, dengan bahan kain beludru hitam atau merah tua. Hiasannya berupa pita emas yang terjahit di pinggir baju. Busana ini dilengkapi dengan wiron (kain jarik batik yang berlipat), tetapi lazimnya tidak menggunakan selendang. Untuk sanggul, dihias dengan untaian bunga melati dan konde emas. Sedangkan perhiasan yang dikenakan antara lain adalah sisir setengah lingkaran yang disematkan di pusat kepala.

Bila kita melihat kebaya R.A. Kartini, maka seperti itulah kurang lebihnya kebaya khas Jawa Tengah. Dibuat dari bahan katun, baik polos maupun berwana. Atau bisa juga berbahan brokat sulam bunga. Lalu dilengkapi stagen sebagai ikat pinggang. Kadang, ada tambahan bahan berbentuk persegi panjang di bagian depan yang berfungsi sebagai penyambung. Istilah untuk menyebut bagian penyambung ini adalah kuthubaru.

Mengenal Filosofi Kebaya

Filosofi kebaya mengandung nilai-nilai kehidupan yang lebih dari sekedar kebutuhan berbusana saja. Bentuknya yang sederhana mewakili wujud kesederhanaan masyarakat Nusantara. Desainnya yang membebat tentu menjadikan wanita sukar bergerak cepat. Karena memang perempuan pada masanya diharapkan untuk bersikap halus, lemah lembut, gemulai dan patuh.

Kebaya menampilkan keanggunan seorang wanita. Potongannya yang mengikuti bentuk tubuh menjadikan seorang perempuan harus bisa menyesuaikan dan menjaga dirinya. Stagen yang berfungsi sebagai ikat pinggang sengaja dibuat panjang, agar si perempuan dapat belajar menjadi manusia yang sabar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Posting Komentar

Kanal Media Sosial
Ikuti Kegiatan di Kanal Youtube Ngopireng
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Harap sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.
AdBlock Detected!
Kami telah mendeteksi bahwa Anda menggunakan plugin pemblokiran iklan di browser Anda.
Pendapatan yang kami peroleh dari iklan digunakan untuk mengelola situs web ini, kami meminta Anda untuk memasukkan situs web kami ke dalam daftar putih di plugin pemblokiran iklan Anda.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.