Pada saat ini, lagu Sluku-Sluku Bathok Jawa ini mungkin jarang mendengarnya lagi. Tetapi di beberapa kalangan, terutama orang -orang di pusat Jawa Timur dan Jawa Tengah, banyak orang masih tahu. Lagu Dolanan ini biasanya diputar di antara anak -anak. Pada generasi muda saat ini, mungkin tidak terlalu populer, tetapi setidaknya saya mendengar beberapa lirik.
Di balik lirik lagu SluKu-Sluku Bathok, ini tampaknya sangat sederhana, ternyata arti dari zhikir yang dalam. Lagu penelusuran Jawa ini awalnya adalah Arab Sunan Kalijaga. Lagu ini memiliki signifikansi filosofis dari kehidupan masyarakat Java dan doktrin Islam.
Ikuti lirik lagu Dolanan Sluku-Sluku Bathok dan maknanya yang terkandung di dalamnya.
Sluku-Sluku Bathok_
Bathoke Ela Elo
Si Rama Menyang Solo
Oleh-Olehe Payung Mutho
Mak Jenthit Lolo Lo Bah
Yen Mati Ora Obah
Yen Obah Medeni Bocah
Yen Urip Goleko Duwit
Sluku-Sluku Bathok (Bathok = tempurung kelapa)
Artinya: Hidup Tidak Boleh Dihabiskan Hanya Untuk Bekerja, Waktunya Istirahat Ya Istirahat, Untuk Menjaga Jiwa Dan Raga Agar Selalu Dalam Kondisi Yang Seimbang, Bathok Atau Kepala Kita Perlu Beristirahat Untuk Memaksimalkan Kemampuanya.
Bathoke Ela Elo (Bathoknya geleng-geleng)
Artinya:Dengan Berdzikir (ela elo= Laa ilaaha ilalloh) Mengingat Allah, Syaraf Neuron Di Otak Akan Mengendur, Ingatlah Allah, Dengan Mengingat-Nya Hati Menjadi Tentram.
Si Rama Menyang Solo (Bapak pergi ke Sala)
Berasal dari kata ‘Sharimi Yasluka’ (petik dan ambillah satu jalan masuk).
Artinya:Siram (Mandilah, Bersucilah) Menyang (Menuju) Solo (Sholat) Lalu Bersuci Dan Dirikan Sholat.
Oleh-Olehe Payung Mutho (oleh-olehnya payung mutha)
Berasal dari kata ‘Laailaha illaallah hayun wal mauta’(meng-Esakan Allah dari hidup sampai maut).
Artinya: Maka Kita Akan Mendapatkan Perlindungan (Payung) Dari Allah, Tuhan Kita. Payung mutha adalah payung jadul dari kertas semen yang sangat besar, biasanya untuk mengiringi keranda jenazah.
Mak Jenthit Lolo lo Bah
Berasal dari kata ‘mandzalik muqarabah’ (maka siapa yang dekat pada Allah).
Artinya:_ Kematian itu Datangnya Tiba-Tiba, Tak Ada Yang Tahu, Tak Dapat Diprediksi Dan Tak Juga Dikira-Kira, Tak Bisa Dimajukan Dan Tak Bisa Pula DiMundurkan,
Wong Mati Ora Obah (jasad yang sudah meninggal tidak dapat bergerak)
Berasal dari kata ‘hayun wal mauta innalillah’ (dari hidup hingga mati adalah milik Allah).
Artinya: Saat Kematian Datang, Semua Sudah Terlambat, Kesempatan Beramal Hilang.
Yen Obah Medeni Bocah(kalau dia bergerak akan membuat takut anak-anak)
Berasal dari kata ‘mahabbatan mahrajuhu taubah’ (kecintaan yang menuju pada taubat).
Artinya: Banyak Jiwa Yang Rindu Untuk Kembali Pada Allah Ingin Minta Dihidupkan, Tapi Allah Tak Mengijinkan, Jika Mayat Hidup Lagi Maka Bentuknya Pasti Menakutkan Dan Mudhorotnya Lebih Besar.
Yen Urip Goleko Dhuwit (tapi kalau dia masih hidup, cari uanglah)
Berasal dari kata 'yasrifu innal khalaqna insana min dhafiq' (sesungguhnya manusia diciptakan dari air yang memancar).
Artinya: Kesempatan Beramal Untuk Beramal Hanya ada Di Saat Sekarang (Selagi Mampu Dan Ada Waktu) Bukan Dinanti (Ketidak Mampuan Dan Hilangnya Kesempatan) Tempat Beramal Hanya Disini (Dunia) Bukan Disana (Akherat) Disana Bukan Tempat Beramal (Bercocok Tanam) Tapi Tempat Berhasil (Panen Raya)
Subhanalloh, ternyata dalam banget Arti Dan Makna Tembang Sluku-Sluku Bathok Karya Kanjeng Sunan KaliJaga. Memang ada beberapa versi tentang penjelasan lirik tersebut, salah satunya yang cukup mudah dipahami adalah seperti tersebut di atas. Dengan memahami makna setiap lirik lagu tersebut, diharapkan bisa bisa mengambil hikmahnya. Semoga Kita Semua Di Beri Keselamatan Dunia Dan Akhirat Aamin..._
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT